A. Pendahuluan
Menurut Drs. H.
Toto Tasmara dalam buku Komunikasi Dakwah secara sederhana memberikan
pengertian komunikasi. Seseorang yang berkomunikasi berarti mengharapkan agar
orang lain dalam hal ini yang diajak berkomunikasi untuk dapat ikut
berpartisipasi atau tindakan sama sesuai dengan tujuan, harapan atau isi pesan
yang disampaikan. Dengan penekanan bahwa komunikasi berarti upaya untuk
mengadakan persamaan atau commonness dengan orang lain dengan cara menyampaikan
keterangan, berupa suatu gagasan ataupun sikap. Dengan berkomunikasi sebenarnya
mengharapkan atau bertujuan terjadinya perubahan sikap atau tingkah laku orang
lain untuk memenuhi harapan sebagaimana pesan disampaikan. Perubahan sikap dan
tingkah laku akibat dari proses komunikasi adalah perubahan sikap yang sesuai
dengan apa yang diharapkan oleh komunikator. Dengan demikian apa yang
disampaikan oleh komunikator pada komunikasi akan mempengaruhi sikat komunikan
sejauh kemampuan komunikator dalam mempengaruhinya.
Agama bukanlah
sesuatu yang bersifat subordinate terhadap kenyataan social-ekonomi, agama pada
dasarnya bersifat independen, yang secara teoritis bisa terlibat dalam kaitan
saling mempengaruhi dengan kenyataan social, oleh karenanya Mattulada dkk dalam
buku Agama dan Perubahan Sosial mengungkapkan bahwa, Agama mempunyai
kemungkinan yang tinggi untuk menentukan pola prilaku manusia. Sehingga ajaran
agama akan mampu mendorong atau menahan proses perubahan social
B.Pengertian Komunikasi Dakwah
Menurut Colin Chery,
berdasarkan pendekatan sosiologis mendefinisikan komunikasi sebagai uasaha
untuk membuat satuan sosial dari individu dengan menggunakan bahasa, atau tanda
dalam memiliki sendiri serangkaian peraturan untuk berbagai kegiatan guna
mencapai tujuan, kominikasi merupakan peristiwa sosial yang bertujuan untuk
memberikan informasi, membentuk pengertian, menghibur, bahkan mempengaruhi
orang lain . Sebenarnya dakwah itu sendiri adalah komunikasi, dakwah tanpa
komunikasi tidak akan mampu berjalan menuju target-target yang diinginkan,
demikian komunikasi tanpa dakwah akan kehilangan nilai-nilai Ilahi dalam
kehidupan. Maka dari sekian banyak definisi dakwah ada sebuah definisi yang
menyatakan, bahwa dakwah adalah proses komunikasi efektif dan kontinyu,
bersifat umum dan rasional, dengan menggunakan cara-cara ilmiah dan sarana yang
efesien, dalam mencapai tujuan-tujuannya . Jalaluddin Rakhmat berpendapat bahwa
juru dakwah atau orang yang menyampaikan (tabligh) pesan dakwah disebut dalam
ilmu komunikasi sebagai komunikator atau orang yang menyampaikan pesan kepada
pihak komunikan. Secara umum komunikasi memiliki kecenderungan menyampaikan
pesan-pesan yang sifatnya lebih umum, baik tentang informasi yang sifatnya
ilmiah ataupun yang lainnya. Komunikasi sendiri memiliki banyak keterkaitan
dengan keilmuan-keilmuan umum seperti psikologi, serta ilmu-ilmu social
lainnya. komunikasi dan dakwah menurut Jalaluddin Rakhmat dengan menggabungkan
ide dakwahnya melalui kemampuan berkomunikasi yang baik, sehingga jelas bahwa
baik kata komunikasi ataupun dakwah secara khusus tidak memiliki kesamaan,
namun secara umum kesamaan antara komunikasi dan dakwah pada pesannya dimana
pesan pada keilmuan bidang komunikasi lebih bersifat umum sedangkan pesan yang
ada dalam keilmuan bidang dakwah lebih khusus pada bidang keagamaan Islam .
C.Hubungnan Proses Komunikasi Dengan
Penyampaian Pesan Dakwah
Dalam ajaran
Islam, komunikasi mendapatkan tekanan yang cukup kuat bagi manusia sebagai
anggota masyarakat, dan sebagai makhluk Tuhan, Allah Berfirman :
"Mereka diliputi kehinaan di mana
saja mereka berada, kecuali jika mereka berpegang kepada tali (agama) Allah dan
tali (perjanjian) dengan manusia, dan mereka kembali mendapat kemurkaan dari
Allah dan mereka diliputi kerendahan. Yang demikian itu karena mereka kafir
kepada ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi tanpa alasan yang benar. Yang
demikian itu disebabkan mereka durhaka dan melampaui batas" (QS. Ali Imran : 112).
Dalam Interaksi antara Da'i dan Mad'u,
Da'i dapat menyampaikan pesan-pesan dakwah (materi dakwah), melalui alat atau
sarana yang ada. Komunikasi dalam proses dakwah tidsak hanya ditujukan untuk
memberikan pengertian, mempengaruhi sikap, membina hubungan sosial yang baik,
tapi tujuan terpenting dalam berkomunikasi adalah mendorong Mad'u untuk
bertindak melaksanakan ajaran-ajaran agama dengan terlebih dahulu memberikan
pengertian-pengertian, mempengaruhi sikap, dan membina hubungan baik. Dalam
proses bagaimana Mad'u menerimsa informasi, mengolahnya, menyimpan, dan
menghasilkan informasi dalam psikologi komunikasi disebut sebagai sistem
komunikasi Intra Personal. Jalaluddin Rakhmat memandang dalam proses
penyampaian pesan dakwah melalui media baik cetak maupun elektronik, seorang
juru dakwah harus mampu menyesuaikan kedudukannnya sebagai komunikator yang
berhadapan dengan sekian banyak audiens dan dengan latar belakang pendidikan,
usia, profesi yang berbeda.
Dalam penyampaian
pesan dakwah secara lisan atau langsung, juru dakwah akan berhadapan dengan
kelompok audiens yang mempunyai kecenderungan sama. Sehingga para juru dakwah
dapat menampilkan penyampaian pesan dakwah yang sesuai dengan kebutuhan. Baik
penyampaian dakwah secara langsung atau tidak langsuang, jelas mempunyai
perhubungan yang tidak dapat dipisahkan dengan proses komunikasi mengingat
komunikasi mempunyai sifat baik secara langsung atau tidak langsung .
D.Tujuan Komunikasi Dakwah
Tujuan dakwah
ataupun tujuan komunikasi memiliki kesamaan, komunikasi dan dakwah memiliki
tujuan untuk merubah prilaku orang yang diajak berkomunikasi atau orang yang
sedang menerima dakwah agar mengikuti seruan atau ajakan yang disampaikan.
Jalal hanya tidak pernah menyampaikan komunikasi yang dikaitkan dengan dakwah,
namun dalam pengertian-pengertian yang diuraikan dalam memahami semua unsur dan
kegiatan komunikasi mempunya kesamaan dengan semua unsur dan kegiatan dalam hal
dakwah. Baik tujuan dari komunikasi ataupun tujuan dari dakwah adalah proses
dimana seseorang menghendaki adanya perubahan sikap dan tingkah laku orang atau
objek komunikasi atau dakwah sesuai dengan harapan si pelaku.
Tujuan yang hendak dicapai dari
komunikasi dakwah itu sendiri memiliki tiga dimensi. Pertama, tujuan awal
dimana tujuan dari proses komunikasi dakwah itu adalah terjadinya perubahan pemikiran,
sikap dan prilaku dari komunikan. Kedua, tujuan sementara dimana tujuan ini
hanya difokoskan pada perubahan kehidupan selama di dunia saja. Adapun yang
hendak dicapai dari tujuan komunikasi dakwah itu sendiri mencakup dua tujuan
diatas sampai pada tujuan akhir dimana adanya kebahagiaan di dunia dan akhirat
.
E.Model-Model Komunikasi Dalam
Penyampaian Pesan Dakwah
Pertama dengan
dakwah Bil-Lisan Dakwah jenis ini adalah penyampaian informasi atau pesan
dakwah melalui lisan (ceramah atau komunikasi langsung antara subyek dan obyek
dakwah). dakwah jenis ini akan menjadi efektif bila: disampaikan berkaitan
dengan hari ibadah seperti khutbah Jumat atau khutbah hari Raya, kajian yang
disampaikan menyangkut ibadah praktis, konteks sajian terprogram, disampaikan
dengan metode dialog dengan hadirin . Kedua dengan Bil-Qolam yakni dakwah yang
disampaikan melalui tulisan yang diterbitkan atau dipublikasikan melaui media
massa, buku, buletin, brosur, pamflet, dan sebagainya . Ketiga dengan Dakwah
Bil Hal adalah dakwah yang mengedepankan perbuatan nyata. Hal ini dimaksudkan
agar si penerima dakwah (al-Mad'ulah) mengikuti jejak dan hal ikhwal si Da'i
(juru dakwah). Dakwah jenis ini mempunyai pengaruh yang besar pada diri
penerima dakwah . Keempat dengan Dakwah bil Hikmah yakni menyampaikan dakwah
dengan cara yang arif bijaksana, yaitu melakukan pendekatan sedemikian rupa
sehingga pihak obyek dakwah mampu melaksanakan dakwah atas kemauannya sendiri,
tidak merasa ada paksaan, tekanan maupun konflik. Dengan kata lain dakwah bi
al-hikmah merupakan suatu metode pendekatan komunikasi dakwah yang dilakukan
atas dasar persuasif .
F.Proses Komunikasi Dakwah
Dakwah sebagai
proses informasi nilai-nilai keislaman membutuhkan apa yang dimaksud dengan
proses pengkomunikasian. Kandungan ajaran Islam yang didakwahkan merupakan
sekeumpulan pesan-pesan yang dikomunikasikan kepada manusia, jika dianalisa
keseluruhan proses dakwah, sampai pada tahapan tanggapan Mad'u serta
pelaksanaan ajaran kegamaan sebagai hasil dari proses dakwah, maka dapat
dilihat bahwa terjadi keselarasan antara proses komunikasi dengan proses
dakwah. Maka wajar saja jika banyak orang yang mengatakan bahwa proses dakwah
merupakan proses komunikasi itu sendiri. Tentu saja yang dimaksud adalah proses
komunkasi keagamaan, maka sebagaimana kebutuhan ilmu dakwah terhadap ilmu yang
lain, disni ilmu dakwah dapat dikembangkan melalui ilmu komunikasi. Maka ilmu
komunikasi juga menemukan bentuk yang sangat aplikatif dan responsifme yang
sangat real dalam proses dakwah dapat menjadi uji coba dan alat ukur bagi
perkembangan ilmu komunikasi ditingkat praktis dan dalam sekala lokal muslim
Indonesia.
Baik komunikasi
atau dakwah keduanya dilakuakan baik secara langsung ataupun tidak langsuang.
Dalam proses secara langsung komunikasi ataupun dakwah dapat dilakukan melalui
dua cara yaitu verbal dan non verbal. Dalam penyampaian pesan verbal komunikasi
atau dakwah itu bisa bersifat satu arah ataupun dua arah. Dalam komunikasi atau
dakwah non verbal kegiatan ini bisa dilakukan memalui berbagai kegiatan atau
iklan-iklan yang tujuannya perubahan sikap dan tingkah laku.
Menurut Jalal
Dalam menyampaikan pesan dakwahnya menggunkan dua bentuk penyampaian pesan
dakwah. Pertama verbal, dimana pesan komunikasi dakwah yang dilakukan Jalal
menggunakan lisan atau ucapan. Kedua non verbal, yaitu pesan dakwah yang
disampaikan melalui tulisan. Dalam melakukan pendekatan kepada audiens Jalal
menggunkan beberapa pendekatan. Yaitu, persuasive dan koersif. Perubahan
tingkah laku akibat proses dari komunikasi atau dakwah tersebut adalah respon
dari objek. Respon yang ditanggapi secara positif akan melahirkan tingkah laku
atau sikap sesuai dengan yang direncanakan oleh komunikator ataupun Da’i.
adapun respon negative adalah proses perlawanan sikap komunikan atau Mad’u
terhadap tujuan yang akan dicapai. Secara sederhana respon merupakan proses
reaksi dari aksi yang disampaikan oleh seseorang yang dilakukan baik secara
sadar atau tidak sadar .
F.Kesimpulan
Dari analisis
diatas dapat disimpulkan bahwa komunikasi dalam proses dakwah merupakan suatu
proses penyampaian informasi nilai-nilai keislaman yang bersifat verbal dan non
verbal baik secara langsung maupun tidak langsung dengan bertujuan bahwa apa
yang dikomunikasikan Da’i terhadap Mad’u bisa direalisasikan kedalam kehidupan
sehari-hari dengan kesadaran keagamaan, dengan menggunakan metode bil-lisan,
bil-qalam, bil-hal, dan bil-hikmah dengan itu maka pesan dakwah bisa
terealisasikan dengan baik sesuai dengan karakteristik Mad’u.
G.Penutup
Demikianlah
pembahasan tentang komunikasi sebagai proses dakwah, semoga bisa menjadikan
manfa’at bagi para pembaca serta dalam ini pembaca sekaligus penulis dapat
mengerti tentang komunikasi sebagai proses dakwah, dalam makalah ini tentunya
masih sangat jauh dari kesempurnaan, mengingat kesempurnaan hanya milik Allah
Swt, maka dari itu saran dan kritik dari pembaca akan sangat berguna untuk
dijadikan bahan tambahan.
DAFTAR PUSTAKA
.Faizah, Mukhsin Lalu, Psikologi Dakwah,
Prenada Media Group : Jakarta, 2009
Anas, Ahmad, Paradigma Dakwah
Kontemporer, Aplikasi Teiritis dan Praktis Dakwah sebagai Solusi Problematika
Kekinian, PT. Pusataka Rizki Putra : Semarang, 2006
http://www.ikadi.org
http://afkarcircle.blogspot.com
http://www.pusdai.com
http://id.wikipedia.org
0 komentar:
Posting Komentar