Kampus Dakwah
Jam 19.30 wib saya tiba di halaman kantor fakultas dakwah sambil membawa perlengkapan KKL. Aku lihat teman-teman sudah pada datang sambil ngobrol antara satu sama lain, setelah menaruh barang bawaanku akupun ikut bergabung sama mereka. Waktu menunjukan delapan lebih namun bus yang akan membawa kami belum juga datang, menurut kesepakatan awal rombongan akan diberangkatkan jam delapan tepat, namun lagi-lagi emang Indonesia terkenal dengan istilah jam karet, makanya nggak ada ketepatan waktu. Setelah lama kami menunggu akhirnya bus yang kami tunggu-tunggu datang. Kamipun menyambutnya dengan gembira, sudah terbayang–bayang pulau dewata di mataku. Setelah apel pemberangkatan dan absensi para mahasiswa selesai kamipun meluncur menuju tempat KKL.
Wisma Remaja
Udara pagi berhembus dengan sejuknya membuat tubuhku menggigil kedinginan, dan melenyapkan dari mimpi-mimpi indahku, kulihat jam tanganku menunjukan jam delapan pagi, saatnya kami turun dari bus karena tempat yang kami tuju sudah sampai, kulihat disebelah pintu masuk terpapang jelas poster bertuliskan “Penginapan Wisma Remaja” nah disinilah tempat kami menyiapkan segala hal untuk melakukan Penelitian KKL di Surabaya. No 44, yah itulah no kamar kami, karena dalam satu kamar di huni 6 mahasiswa, busyet setelah saya masuk kekamar, ternyata Cuma ada 4 tempat tidur, dan itupun bertingkat dua lantai, “yah….” Gerutuku dalam batin, kulihat sekeliling lagi, wah ada ACnya, “lumayan, biar nanti ada angin surga yang menghapus rasa letihku”. Setelah itu saya mencari kamar mandi karena kamar mandi yang paling dekat dengan kamarku rameeeeeeee, ngantri boz…., lalu aku telusuri kamar sebelah, oh ternyata saya menemukan kamar mandi yang kosong, langsung tanpa pikir panjang, saya masuk dan mandi.
Setelah mandi dan rapih-rapih kamipun makan pagi bersama, setelah sampai di meja makan langsung saya ambil piring dan mulai memilih lauknya, belum sempat ngambil eeeeee, ternyata saya salah tempat, rupanya itu tempat khusus buat para dosen, yah malu deh. Lalu saya bergabung dengan mahasiswa lainnya. uihhhhhh, kayak dipenjara nieh, makananya di ambilin dan gak boleh nambah.
Perut kenyang hatipun senang, itulah yang saya rasakan setelah menempuh perjalanan dari Semarang sampai Surabaya. Makan pagi sudah kamipun langsung menuju ketempat KKL.
Surabaya Center
Disinilah kami mengadakan penelitian KKL yang pertama sementara mahasiswa yang ngambil jurusan masing-masing menuju ke obyek KKL yang lain juga, karena saya ambil jurusan Komunikasi penyiaran otomatis obyek KKLnya di Radio. Jam Sembilan pagi acara dimulai dengan Pak Alfandi sebagai dosen pembimbing kami juga didampingi oleh bendahara Fakultas Dakwah. Kami disambut dengan senang hati oleh para pengelola Radio Shamsindo, atau yang lebih dikenal dengan nama “Suara Muslim Surabaya” yang berbasis Dakwah. Setelah dijelaskan tentang sebuah pengeloalaan Radio Suara Muslim Surabaya dari pihak Fakultas menyerahkan sebuah penghargaan sebagai rasa terima kasih. Dan dari pihak Radio Shamsindo juga sudah disiapkan. Sebelum berpamitan, kamipun photo bareng sebagai documentasi nantinya.
Waktu menunjukan jam setengah sebelas, kami lalu menuju Masjid Al-Akhbar Surabaya untuk menunaikan Sholat dzuhur dan juga makan siang. Lalu melanjutkan ke KKL ke-IV yaitu ke Jawa Pos, Graha Pena Surabaya. Kebetulan rombongan dari mahasiswa penyiaran tidak mengikuti kunjungan ke Jawa Pos, maka untuk mengisi kekosongan kegiatan saya dan teman-teman jalan-jalan sambil pasang action bergaya didepan gedung-gedung yang dianggap bagus untuk buat ajang documentasi. Setelah puas berphoto ria kami menuju bus , kebetulan teman-teman yang ikut kunjungan KKL di Jawa Pos selesai. Kemudian dilanjutkan perjalanan selanjutnya ke Denpasar, namun sebelumnya kami mampir terlebih dahulu mengunjungi Jembatan Suramadu yang memisahkan antara jawa dan Madura.
Denpasar is Dreams Land
Perjalanan yang melelahkan dari Madura-Surabaya akhirnya sampai juga di Bali, sebelum melanjutkan aktifitas selanjutnya kami mampir di masjid yang paling dekat dengan dermaga untuk menunaikan sholat subuh, sebelum wudhu iseng-iseng aku bertanya pakai bahasa jawa pada anak-anak kecil yang kebetulan juga baru selesai sholat subuh “sandale tak silih yow”, mereka tertawa dan kebingungan dan hanya menganguk-angkuk saja tanpa membalas pertanyaanku. Yah cukup untuk bisa bersosialisasi sama anak-anak Bali untuk melanjutkan proses sosialisasi selanjutnya.
Kamipun melanjutkan perjalanan lagi, setelah mandi dan juga sarapan selesai kami melanjutkan kunjungan KKL selanjutnya di Pondok Pesantren Bina Insani Tabana Bali. Di pondok kami sambut dengan meriah sekali, diiringi dengan group rebana asli dari Bali. Sebelum acara dimulai saya dan teman-teman yang kebetulan juga dari kordais menyumbangkan band ala Arab yaitu rebana sebagai salam sapa melalui alat musik tersebut. Disini kami diceritakan perjuangan dakwah Islam di Bali yang kebanyakan masyarakatnya menganut agama Hindhu, pada awalnya masyarakat ada yang tidak setuju dengan adanya lembaga Islam di wilayahnya, dengan lambat laun para pendiri pondok tersebut memberikan pengertian pada masyarakat Bali dengan sangat ramah dan juga toleransi akhirnya mereka diterima dengan baik. bahkan siswa-siswinya sering ikut lomba dalam dunia pendidikan dan juga seni memperoleh juara pertama dalam lomba pidato kebahasaan, dan juga pada lomba-lomba yang lain.
Acara KKL selesai dan di lanjutkan Sholat Juma’at di Pondok Bina Islami yang dimulai jam setengah satu siang. setelah sholat Jum’at selesai kami pamitan dan melanjutkan acara selanjutnya yaitu jeng-jeng (jalan-jalan) di Tanah Lot Bali (Pura di tepi pantai). Dan dilanjutkan ke obyek wisata Tanjung Benoa sekaligus makan siang, lalu ke pantai kuta yang terkenal pada saat-saat matahari terbenam, namun sayang pada waktu itu habis hujan dan mendung, maka kami tidak bisa melihat pemandangan pada waktu sore hari menjelang matahari terbenam atau yang dikenal dengan nama “Sunrise”.
Perjalanan yang meletihkan, kini kami menuju ke tempat penginapan Hotel Jaya Giri yang letaknya di Jl. Imam Bonjol No. 341 XX. Jam setengah delapan kami tiba di penginapan. Setelah mandi dan makan malam, “brugh” sayapun membaringkan tubuh di tempat tidur dan tidur pulas tanpa memperdulikan teman-teman yang sedang asik bercerita tentang kejadian-kejadian tadi siang.
Pagipun tiba, kulihat teman-teman masih tertidur pulas, dengan mata sayup-sayup dan berjalan tertatih-tatih kucoba menuju kamar mandi untuk mengambil air wudhu. Setelah sholat subuh saya langsung mandi untuk menyegarkan badan untuk acara nanti selanjutnya. Badan fresh, badan kembali fit, dilanjutkan makan pagi bareng teman-teman dan juga para dosen. Acara selanjutnya mengunjungi obyek wisata ke Pantai Sanur, Galuh, Jajanan Bali, Kintamani, dan juga pasar Sukowati. Acara selesai kembali menuju ke tempat penginapan Jaya Giri Hotel, setelah makan malam lalu dilanjutkan dengan acara bebas.
Malam ini tampak ceria langit menunjukan pesonanya, saya dan teman teman berencana menikmati malam minggu di pantai kuta Bali. tanpa pikir panjang kami yang berangotakan 4 orang berangkat menuju pantai Kuta, dengan sopir pribadi kami yaitu taxi. Dalam perjalanan menuju pantai kami mencoba mengakrabkan diri dengan sopir taxi tersebut, dan ternyata bapak sopir taxi berasal dari Jawa, yaitu di Kediri, kurang lebih baru tujuh bulan pak Max (Nama panggilannya) berprofesi sebagai supir taxi. Setelah dianter ketempat tujuan kami langsung mencari tempat untuk berphoto ria.
Jam menunjukan pukul tiga pagi dan kamipun berencana pulang ke penginapan, sesampai di penginapan langsung menuju tempat tidur dan kami bermimpi dengan indahnya. Paginya kita pamitan dengan pengelola hotel Jaya Giri, sebelum pulang ke Semarang kami mampir ke tempat Joger untuk belanja. Setelah belanja selesai kita menuju ke Semarang, dan sampai jam satu siang.
Jam 19.30 wib saya tiba di halaman kantor fakultas dakwah sambil membawa perlengkapan KKL. Aku lihat teman-teman sudah pada datang sambil ngobrol antara satu sama lain, setelah menaruh barang bawaanku akupun ikut bergabung sama mereka. Waktu menunjukan delapan lebih namun bus yang akan membawa kami belum juga datang, menurut kesepakatan awal rombongan akan diberangkatkan jam delapan tepat, namun lagi-lagi emang Indonesia terkenal dengan istilah jam karet, makanya nggak ada ketepatan waktu. Setelah lama kami menunggu akhirnya bus yang kami tunggu-tunggu datang. Kamipun menyambutnya dengan gembira, sudah terbayang–bayang pulau dewata di mataku. Setelah apel pemberangkatan dan absensi para mahasiswa selesai kamipun meluncur menuju tempat KKL.
Wisma Remaja
Udara pagi berhembus dengan sejuknya membuat tubuhku menggigil kedinginan, dan melenyapkan dari mimpi-mimpi indahku, kulihat jam tanganku menunjukan jam delapan pagi, saatnya kami turun dari bus karena tempat yang kami tuju sudah sampai, kulihat disebelah pintu masuk terpapang jelas poster bertuliskan “Penginapan Wisma Remaja” nah disinilah tempat kami menyiapkan segala hal untuk melakukan Penelitian KKL di Surabaya. No 44, yah itulah no kamar kami, karena dalam satu kamar di huni 6 mahasiswa, busyet setelah saya masuk kekamar, ternyata Cuma ada 4 tempat tidur, dan itupun bertingkat dua lantai, “yah….” Gerutuku dalam batin, kulihat sekeliling lagi, wah ada ACnya, “lumayan, biar nanti ada angin surga yang menghapus rasa letihku”. Setelah itu saya mencari kamar mandi karena kamar mandi yang paling dekat dengan kamarku rameeeeeeee, ngantri boz…., lalu aku telusuri kamar sebelah, oh ternyata saya menemukan kamar mandi yang kosong, langsung tanpa pikir panjang, saya masuk dan mandi.
Setelah mandi dan rapih-rapih kamipun makan pagi bersama, setelah sampai di meja makan langsung saya ambil piring dan mulai memilih lauknya, belum sempat ngambil eeeeee, ternyata saya salah tempat, rupanya itu tempat khusus buat para dosen, yah malu deh. Lalu saya bergabung dengan mahasiswa lainnya. uihhhhhh, kayak dipenjara nieh, makananya di ambilin dan gak boleh nambah.
Perut kenyang hatipun senang, itulah yang saya rasakan setelah menempuh perjalanan dari Semarang sampai Surabaya. Makan pagi sudah kamipun langsung menuju ketempat KKL.
Surabaya Center
Disinilah kami mengadakan penelitian KKL yang pertama sementara mahasiswa yang ngambil jurusan masing-masing menuju ke obyek KKL yang lain juga, karena saya ambil jurusan Komunikasi penyiaran otomatis obyek KKLnya di Radio. Jam Sembilan pagi acara dimulai dengan Pak Alfandi sebagai dosen pembimbing kami juga didampingi oleh bendahara Fakultas Dakwah. Kami disambut dengan senang hati oleh para pengelola Radio Shamsindo, atau yang lebih dikenal dengan nama “Suara Muslim Surabaya” yang berbasis Dakwah. Setelah dijelaskan tentang sebuah pengeloalaan Radio Suara Muslim Surabaya dari pihak Fakultas menyerahkan sebuah penghargaan sebagai rasa terima kasih. Dan dari pihak Radio Shamsindo juga sudah disiapkan. Sebelum berpamitan, kamipun photo bareng sebagai documentasi nantinya.
Waktu menunjukan jam setengah sebelas, kami lalu menuju Masjid Al-Akhbar Surabaya untuk menunaikan Sholat dzuhur dan juga makan siang. Lalu melanjutkan ke KKL ke-IV yaitu ke Jawa Pos, Graha Pena Surabaya. Kebetulan rombongan dari mahasiswa penyiaran tidak mengikuti kunjungan ke Jawa Pos, maka untuk mengisi kekosongan kegiatan saya dan teman-teman jalan-jalan sambil pasang action bergaya didepan gedung-gedung yang dianggap bagus untuk buat ajang documentasi. Setelah puas berphoto ria kami menuju bus , kebetulan teman-teman yang ikut kunjungan KKL di Jawa Pos selesai. Kemudian dilanjutkan perjalanan selanjutnya ke Denpasar, namun sebelumnya kami mampir terlebih dahulu mengunjungi Jembatan Suramadu yang memisahkan antara jawa dan Madura.
Denpasar is Dreams Land
Perjalanan yang melelahkan dari Madura-Surabaya akhirnya sampai juga di Bali, sebelum melanjutkan aktifitas selanjutnya kami mampir di masjid yang paling dekat dengan dermaga untuk menunaikan sholat subuh, sebelum wudhu iseng-iseng aku bertanya pakai bahasa jawa pada anak-anak kecil yang kebetulan juga baru selesai sholat subuh “sandale tak silih yow”, mereka tertawa dan kebingungan dan hanya menganguk-angkuk saja tanpa membalas pertanyaanku. Yah cukup untuk bisa bersosialisasi sama anak-anak Bali untuk melanjutkan proses sosialisasi selanjutnya.
Kamipun melanjutkan perjalanan lagi, setelah mandi dan juga sarapan selesai kami melanjutkan kunjungan KKL selanjutnya di Pondok Pesantren Bina Insani Tabana Bali. Di pondok kami sambut dengan meriah sekali, diiringi dengan group rebana asli dari Bali. Sebelum acara dimulai saya dan teman-teman yang kebetulan juga dari kordais menyumbangkan band ala Arab yaitu rebana sebagai salam sapa melalui alat musik tersebut. Disini kami diceritakan perjuangan dakwah Islam di Bali yang kebanyakan masyarakatnya menganut agama Hindhu, pada awalnya masyarakat ada yang tidak setuju dengan adanya lembaga Islam di wilayahnya, dengan lambat laun para pendiri pondok tersebut memberikan pengertian pada masyarakat Bali dengan sangat ramah dan juga toleransi akhirnya mereka diterima dengan baik. bahkan siswa-siswinya sering ikut lomba dalam dunia pendidikan dan juga seni memperoleh juara pertama dalam lomba pidato kebahasaan, dan juga pada lomba-lomba yang lain.
Acara KKL selesai dan di lanjutkan Sholat Juma’at di Pondok Bina Islami yang dimulai jam setengah satu siang. setelah sholat Jum’at selesai kami pamitan dan melanjutkan acara selanjutnya yaitu jeng-jeng (jalan-jalan) di Tanah Lot Bali (Pura di tepi pantai). Dan dilanjutkan ke obyek wisata Tanjung Benoa sekaligus makan siang, lalu ke pantai kuta yang terkenal pada saat-saat matahari terbenam, namun sayang pada waktu itu habis hujan dan mendung, maka kami tidak bisa melihat pemandangan pada waktu sore hari menjelang matahari terbenam atau yang dikenal dengan nama “Sunrise”.
Perjalanan yang meletihkan, kini kami menuju ke tempat penginapan Hotel Jaya Giri yang letaknya di Jl. Imam Bonjol No. 341 XX. Jam setengah delapan kami tiba di penginapan. Setelah mandi dan makan malam, “brugh” sayapun membaringkan tubuh di tempat tidur dan tidur pulas tanpa memperdulikan teman-teman yang sedang asik bercerita tentang kejadian-kejadian tadi siang.
Pagipun tiba, kulihat teman-teman masih tertidur pulas, dengan mata sayup-sayup dan berjalan tertatih-tatih kucoba menuju kamar mandi untuk mengambil air wudhu. Setelah sholat subuh saya langsung mandi untuk menyegarkan badan untuk acara nanti selanjutnya. Badan fresh, badan kembali fit, dilanjutkan makan pagi bareng teman-teman dan juga para dosen. Acara selanjutnya mengunjungi obyek wisata ke Pantai Sanur, Galuh, Jajanan Bali, Kintamani, dan juga pasar Sukowati. Acara selesai kembali menuju ke tempat penginapan Jaya Giri Hotel, setelah makan malam lalu dilanjutkan dengan acara bebas.
Malam ini tampak ceria langit menunjukan pesonanya, saya dan teman teman berencana menikmati malam minggu di pantai kuta Bali. tanpa pikir panjang kami yang berangotakan 4 orang berangkat menuju pantai Kuta, dengan sopir pribadi kami yaitu taxi. Dalam perjalanan menuju pantai kami mencoba mengakrabkan diri dengan sopir taxi tersebut, dan ternyata bapak sopir taxi berasal dari Jawa, yaitu di Kediri, kurang lebih baru tujuh bulan pak Max (Nama panggilannya) berprofesi sebagai supir taxi. Setelah dianter ketempat tujuan kami langsung mencari tempat untuk berphoto ria.
Jam menunjukan pukul tiga pagi dan kamipun berencana pulang ke penginapan, sesampai di penginapan langsung menuju tempat tidur dan kami bermimpi dengan indahnya. Paginya kita pamitan dengan pengelola hotel Jaya Giri, sebelum pulang ke Semarang kami mampir ke tempat Joger untuk belanja. Setelah belanja selesai kita menuju ke Semarang, dan sampai jam satu siang.
0 komentar:
Posting Komentar